Senin, 28 Maret 2011

Latar belakang Sekolah Sehat


Menurut Mendiknas (pada pembukaan Rakernas UKS ke IX, 2008, Bali) sekolah sebagai tempat belajar, tidak saja perlu memiliki lingkungan bersih dan sehat, yang mendukung berlangsungnya proses belajar dan mengajar yang baik. Namun, juga diharapkan mampu membentuk siswa yang memiliki derajat kesehatan yang lebih baik."Lingkungan sekolah sehat, tentu akan sangat mendukung pencapaian tujuan pendidikan", katanya.

Untuk mencapai tujuan tersebut, lanjut mendiknas, maka pelaksanaan tiga program pokok UKS yaitu pendidikan kesehatan, pelayanan kesehatan, dan pembinaan lingkungan sehat perlu didorong dan dimasyarakatkan agar semua pihak memahami dan mendukung program ini di sekolah

Mendiknas juga menyampaikan tentang pentingnya penyelenggaraan UKS yang lebih kreatif, sehingga kinerja UKS betul-betul maksimal. Dia berpendapat, berbagai macam kegiatan di lingkungan sekolah seperti pengelolaan sanitasi, pengelolaan jajanan sekolah, dan menciptakan taman yang asri disekolah dapat diintegrasikan kedalam kegiatan UKS."seperti ini harus dijadikan bagian dari kegiatan UKS, bukan hanya kegiatan yang terkonsentrasi di ruang UKS itu", katanya.

Mendiknas mengatakan, disamping kegiatan jambore UKS yang telah diselenggarakan selama ini, perlu dikembangkan sekolah yang menjadi sekolah teladan dalam hal UKS. Upaya ini dapat dimulai dari sekolah-sekolah rintisan atau bertaraf internasional dan sekolah standar nasional. "sekolah-sekolah seperti itu biasanya sangat antusias, sangat responsif untuk diajak maju,bereksperimen, dan diajak kreatif. Ciptakan critical mass sekolah-sekolah yang memang berwawasan UKS yang holistik", ujarnya.

Mendiknas mengingatkan, adalah tugas bersama mewujudkan sekolah dan madrasah menjadi sekolah sehat, yaitu sekolah yang bersih, nyaman dan bebas dari sumber-sumber penyakit. Peserta didiknya sehat jasmani, rohani, dan bugar, serta senantiasa berperilaku hidup bersih dan sehat. "Di lingkungan sekolah yang tertata baik dan bersih akan mampu menciptakan suasana belajar yang kondusif yang pada gilirannya nanti akan meningkatkan prestasi belajar. termasuk didalamnya rasa kemandirian, jiwa kemandirian, enterpreneurship dan kreativitas, serta membentuk masyarakat yang sadar kesehatan", katanya.

Saat ini di Indonesia terdapat lebih dari 250.000 sekolah negeri, swasta maupun sekolah agama dari berbagai tingkatan. Jika tiap sekolah memiliki 20 kader kesehatan maka akan ada 5 juta kader kesehatan yang akan membantu, “Menggerakkan dan Memberdayakan Masyarakat untuk Hidup Sehat” sesuai dengan strategi utama Departemen Kesehatan.

Tujuanya adalaha :

· Membantu dan mengarahkan siswa dalam mengembangkan perilaku dan kebiasaan yang sehat secara bio, psiko, sosio, spiritual

· Membantu siswa meraih prestasi secara maksimal

· Membantu mengurangi adanya kesenjangan kesehatan

· Membantu mengurangi kesenjangan sosial

· Terciptanya lingkungan yang aman dan sehat